Selasa, 19 Desember 2017

Kiasan Hati Tak Berarti

Ungkapan tak Berarti
Banyak perasaan yang tak bisa diungkapkan. Banyak ungkapan yang tak bisa ditunjukkan. Banyak hal yang ingin ditunjukkan namun terhalangi oleh rasa takut. Dan rasa takut itulah yang membuat kebungkaman palsu.
Banyak yang tak mengerti dan memahami setiap detik dari kata yang terlontarkan oleh seseorang. Jangan pernah menilai seseorang dengan ucapannya. Karena setiap perkataan dan ucapan seseorang pasti memiliki makna yang terkadang tak semua orang tahu. Menyakitkan bila kau dinilai oleh seseorang hanya karena ucapanmu, terlebih jika penilaian itu sama sekali tak tepat. Namun terkadang kita lebih memilih jalan untuk diam membisu dan membiarkannya hanya karena rasa takut akan perdebatan yang berujung pertengkaran. Namun tak seharusnya kita selalu memilih jalan untuk diam, karena penjelasan itu perlu. Maka dari itu, pahamilah setiap perkataan seseorang sebelum penyimpulanmu berbuah pedang yang siap menusuk perasaan seseorang.

Pertemanan Tak Berarti
Terkadang dengan menghilangnya seseorang dapat memudahkan seseorang untuk melupakannya. Apa artinya seorang teman yang tak pernah akrab saat bertemu, namun akrab saat berpisah. Walaupun bagi sebagian seseorang itu adalah harapan dalam memulai pertemanan, namun apa artinya bila tak berarti bagi seseorang yang diharapkan untuk berteman. Pada kenyataannya, keakraban setelah berpisah sama sekali tak menjamin adanya pertemanan. Setelah tercipta kenyamanan dalam menceritakan segala sesuatunya dan adanya antar kepedulian, sakit rasanya bila salah satunya secara tiba tiba menghilangkan rasa peduli itu. Dan disaat itulah, seseorang yang masih peduli hanya bisa diam dan tak bisa memulai. Ia hanya takut memaksakan kepeduliannya untuk seseorang yang tak lagi peduli padanya. Ia sadar bahwa pertemanan itu takkan bertahan lama, karena tak pernah ada pertemuan. Ia merasa bahwa pertemanan ini hanya sebuah kebetulan yang terjalin karena pertemuan sementara suatu moment. Bahkan ketidakpedulian itu hilang tanpa jejak. Banyak hal yang ingin disampaikan olehnya yang masih peduli. Ia ingin berkata bahwa yang ia inginkan hanya sebuah pertemanan. Ia hanya ingin seseorang yang mendukungnya kapanpun. Ia hanya ingin seseorang yang selalu ada bahkan saat ia menggila karena kesedihannya sekalipun. Namun ia tak bisa mengungkapkan itu semua karena ketakutan yang menguat. Ia takut jika ia akan semakin kehilangan sosok yang pernah menjadi temanya itu. Ia hanya bisa menuliskannya saja, namun tidak untuk mengutarakan secara langsung kepadanya. Ia hanya ingin bahwa seseorang disana mengira bahwa ia baik baik saja tanpanya. Andaikan seseorang itu tahu bahwa yang ia inginkan adalah pertemanan yang terus berlangsung sampai kapanpun. Namun apa artinya harapan itu bila seseorang yang ia harapkan lama kelamaan akan semakin menghilang dari kehidupannya. Yang pasti, ia hanya bisa memutuskan untuk melupakan seseorang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Meraih Impian (Cerita Sejarah Pribadi)

Kala itu bertepatan pada hari kartini, terdapat seorang anak yang mulai membuka mata untuk pertama kalinya. Tangisan terdengar saat ia mula...